Keripik Sukun Makanan Ringan Dari Buah Sukun

Keripik Sukun Makanan Ringan Dari Buah Sukun

Tanaman sukun memiliki kerabat dengan jenis tanaman kluwih, cempedak dan nangka berdasarkan persamaan klasifikasi jenisnya. Kemampuan tanaman sukun dalam beradaptasi dengan lingkungan cukup tinggi mulai dari tempat yang memiliki tanah subur sampai tanah yang kurang subur pun tanaman sukun bisa tumbuh. Keripik Sukun.

keripik sukunTanaman sukun bisa tumbuh juga pada jenis jenis tanah merah kekuningan, tanah yang ada di lokasi pinggir rawa rawa, juga tanah yang berkapur, bahkan ketinggian permukaan tanah terhadap laut juga bukan menjadi masalah, mulai daerah pantai sampai pegunungan bisa menjadi tempat bagi perkembang biakan tanaman sukun. Keripik Sukun.

Buah sukun berdasar rasa dan bentuk tekstur daging buahnya ketika dimasak sebenarnya lebih identik dengan jenis makanan dari ubi ubian daripada buah buahan, contoh sederhana apabila kita bandingkan antara buah sukun dan buah nangka yang termasuk kerabat dekat sukun, terdapat perbedaan yang jauh dimana nangka lebih cenderung menuju jenis makanan segar sedang sukun tidak bisa dijadikan makanan segar seperti campuran pada es buah seperti nangka. Keripik Sukun.

Karena kandungan nilai karbohidrat pada sukun yang tinggi menyebabkan buah sukun ini hampir memiliki kesamaan dengan jenis umbi umbian, berdasarkan nilai nutrisi tersebut maka sukun bisa digunakan sebagai sumber pangan pengganti atau alternatif selain beras. Keripik Sukun.

Sayangnya tanaman sukun memang tidak dibudidaya secara besar di satu daerah, keberadaannya lebih sering didapati terpisah pisah hanya sebagai tanaman sampingan bukan tanaman pokok, bahkan masih ada saja orang yang belum tahu bagaimana bentuk dari tanaman sukun secara utuh karena kurang dikenalnya tanaman ini secara meluas di masyarakat. Keripik Sukun.

Varian dari tanaman sukun yang populasinya banyak ditanam di Indonesia ada tiga jenis, yang pertama jenis sukun kuning dengan ciri fisik kulit buah memiliki duri lunak, warna kulit buah hijau ketika muda dan menguning ketika matang, tekstur daging buah kering dan kenyal karena kandungan air yang sedikit pada buahnya. Keripik Sukun.

Varian kedua adalah jenis sukun gundul dengan ciri fisik kulit buah tidak didapati duri sehingga mendapat julukan gundul, warna kulit buah ketika muda sampai tua matang cenderung tetap sama yaitu hijau, tekstur daging buahnya sendiri kurang begitu kenyal karena kandungan airnya yang cukup banyak. Keripik Sukun.

Varian hasil persilangan dari sukun kuning dan sukun gundul menghasilkan varian sukun median yang memiliki peralihan sifat dari kedua jenis induknya, ciri fisik dari buah sukun jenis median diantaranya buah memiliki duri yang mirip dengan duri buah nangka, rasa daging lebih kenyal dan kadar air nilainya ditengah dari kedua sukun diatas. Keripik Sukun.

Pemanfaatan Buah Sukun Menjadi Keripik Sukun

Aneka olahan makanan yang menggunakan buah sukun memang tidak terlalu familier variasi dan jenisnya, yang banyak diketahui umum hanya ada beberapa jenis diantaranya camilan keripik sukun, sukun goreng dan sukun rebus. Jenis olahan lain yang berasal dari buah sukun namun jarang ditemui diantaranya cake sukun, kolak sukun, nastar sukun, pizza sukun, risol sukun, perkedel sukun, bolu sukun, donat sukun, klepon sukun dan mungkin masih ada juga jenis kreasi lainnya.

Cara Pembuatan Keripik Sukun

Cara pembuatan keripik sukun bisa dikatakan tidak terlalu rumit, sama dengan cara pembuatan keripik singkong atau cara pembuatan keripik pisang yang sudah umum diolah masyarakat. Yang terutama dan penting pemilihan buah sukun sebagai bahan baku keripik sukun harus tepat, persyaratan pertama buah sukun harus sudah matang betul karena kalau masih muda hasil warnanya akan gelap dan tidak renyah, persyaratan kedua jenis sukun yang dipilih harus dari varian sukun kuning usahakan jangan varian sukun gundul karena kadar air yang tinggi menyebabkan keripik lama mengeringnya kalupun bisa kering hasilnya akan mengecil atau mengkerut. Untuk prosedur pembuatannya bisa dilihat di “Cara Pembuatan Keripik Sukun Yang Renyah”.