Serat Makanan Dan Cara Kerjanya Menurunkan Kolesterol
Serat Makanan (Dietary Fiber)
Serat makanan atau dikenal dietary fiber mendapatkan banyak perhatian media beberapa tahun yang lalu. Serat merupakan istilah nondeskripsi yang digunakan untuk menggolongkan sekelompok karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia.
Secara garis besar memang hanya ada dua jenis serat apabila diklasifikasikan menurut fungsinya, yang pertama adalah serat larut dan yang kedua adalah serat tidak larut. Anda barangkali sudah tahu kedua tipe serat makanan tersebut berdasarkan sifatnya, namun ada baiknya saya jelaskan lagi bahwa fungsi dari serat larut yang sangat banyak berguna untuk mengikat lemak dalam tubuh dan membuangnya melalui kotoran. Dilain pihak serat tidak larut hanya berfungsi untuk memberi rasa tidak lapar saja di perut kemudian dibuang, ini bagus digunakan bagi program diet.
Tetapi bagaimana cara kerja atau mekanisme dari serat makanan untuk bisa menurunkan kolesterol? Dan berapa banyak Anda harus mengkonsumsinya untuk mencapai pengurangan kolesterol yang berarti?
Meskipun dalam hal ini tidak diragukan lagi bahwa serat makanan atau dietary fiber akan menurunkan kolesterol, namun mekanisme tindakan tepatnya agar benar benar dipahami, akan dijelaskan pada artikel ini.
Cara Serat Makanan Mengikat Kolesterol
Nampak bahwa serat makanan bisa mengikat asam-asam empedu dalam tubuh. Asam-asam empedu diolah di dalam organ hati dan dibuat dari kolesterol. Setiap saat kita makan, asam-asam empedu dialirkan ke “kandung kemih empedu” dan ke dalam usus, di mana kedua organ tersebut membantu proses pencernaan makanan.
Proses setelah organ pencernaan mencerna makanan maka selanjutnya tubuh kita menyerap ulang kembali asam-asam empedu dan menggunakannya berulang-ulang kembali. Disini fungsi dari serat larut bisa mengikat asam-asam empedu yang harusnya akan diserap kembali oleh tubuh, tetapi tidak dilakukan karena diikat oleh serat tersebut dan dikeluarkan melalui kotoran.
Dengan terbuangnya asam empedu dari dalam tubuh maka organ hati harus merekrut kolesterol baru dari aliran darah untuk membuat lebih banyak lagi asam-asam empedu yang telah terbuang lewat kotoran tadi.
Inilah proses yang pada akhirnya menghasilkan pengurangan kadar kolesterol dalam darah. Bukti lain mengatakan bahwa Serat makanan difermentasikan dalam usus oleh bakteri-bakteri yang hidup secara alami di sana. Proses ini mungkin menghasilkan asam-asam lemak, yang pada akhirnya nampak mencegah hati untuk memproduksi kolesterol.
Akhirnya, meskipun hal tersebut hanya menjadi bagian dari kisahnya, namun Serat makanan menciptakan kesan kekenyangan yang memudahkan seseorang untuk makan lebih sedikit yang memungkinkan untuk menggantikan lemak dalam diet. Ini bisa menghasilkan penurunan berat badan, yang akan diiringi dengan penurunan kolesterol karena konsumsi lemak yang rendah.
Jenis Jenis Serat Makanan Dan Kebutuhan Dalam Tubuh
Serat makanan dietari muncul dalam dua tipe diatas larut dalam air dan tidak larut dalam air. Serat makanan larut dalam air telah terbukti menurunkan kolesterol, sebaliknya serat makanan tidak larut dalam air tidak mampu menurunkan kolesterol.
Jika konsumsi serat makanan Anda sangat rendah, (10 sampai 12 gram per hari), maka Anda harus meningkatkan konsumsi 25 gram Serat per hari. Pada saat Anda menambahkan menu serat makanan pada diet Anda, konsumsilah secara perlahan-lahan.
Penting juga bagi Anda untuk minum banyak air ketika Anda meningkatkan konsumsi serat larut dalam air Anda. Serat beraksi seperti spon menghisap air. Karakteristik ini menciptakan perasaan kenyang dan membantu kerja serat makanan menjalankan fungsi penurunan lemaknya.